"Aku menerima Mbak Dinda sebagaimana adanya, sama seperti yang lain. Jadi aku tidak bisa menilai positif-negatifnya orang."
-Irsyad
Balasan itulah yang saya terima saat memintanya sebutkan dua kalimat tentang saya. Meskipun begitu, saya akan tetap menuliskan ini buat dia.
Saya mengenal Irsyad di FLP Blitar, sekitar awal tahun 2016. Melihatnya pertama kali, ia terlihat cuek dan pendiam. Tapi sebenarnya, itu hanya kesan awalnya saja.
*
Seorang Irsyad adalah humoris, dan punya pemikiran dewasa dan jauh ke depan, padahal usianya beberapa tahun lebih muda dari saya. Dia berbakat di dunia desain dan menggambar. Dia juga piawai menulis cerpen. Ide-idenya brilian, pemilihan katanya juga bagus.
Satu lagi, lelaki yang biasa saya sapa Ibad ini juga menguasai dua jenis alat musik, yaitu gitar akustik dan piano. Dia pernah mengirim file mp3 permainan pianonya pada saya. Saat itu, dia memainkan salah satu lagu Yiruma.
*
Ada satu momen tak terlupakan buat saya. Kalau tak salah di bulan April 2016, saya kembali bernyanyi setelah sekian lama berhenti. Tampil di hadapan sekitar 50-an orang, cukup membuat saya gemetaran kala itu.
Saya membawakan lagu milik Andra & The Backbone, Sempurna, dengan iringan gitar Irsyad. Syukurlah, penampilan saya tak buruk-buruk amat, meski itu terbilang cukup mendadak. Saya hanya sempat berlatih di malam sebelum hari H.
*
Kini Irsyad tengah berkutat pada kesibukannya di bidang desain interior di Bandung. Namun, ia juga masih menyempatkan diri datang ke pertemuan rutin FLP Blitar jika sedang pulang ke Blitar.
0 Komentar