Senja hampir beranjak, saat saya membuka beranda Facebook. Di urutan paling atas, terdapat sebuah notifikasi, lengkap dengan foto profil besar. Sebuah pemberitahuan ulangtahun.
Sesaat, saya terpaku. Rupanya hari ini ulangtahun beliau. Saya tidak menyangka. Tiba-tiba, gurat kenangan masa kecil menyapa benak saya. Sedikit kenangan dengan beliau.
Sebenarnya, tak banyak yang bisa saya ingat tentang beliau. Saya akan coba menuliskan sejumlah momen yang sempat saya alami bersamanya. Sebagai sebuah bingkisan ulangtahun.
***
Saya lahir di Malang, 25 tahun lalu. Usia kandungan ibu masih enam bulan setengah saat itu. Ya, saya lahir prematur. Itu menyebabkan kaki kanan saya jinjit dan saya kidal. Saya juga sempat punya alergi tenggorokan.
Itu membuat saya harus menghindari sejumlah makanan, seperti cokelat, kacang, melon, semangka, dan mentimun. Tapi, namanya juga anak-anak, kadang saya bersikeras meminta dibelikan makanan pantangan tersebut. Hingga akhirnya membuat alergi saya kambuh.
Jika sudah seperti itu, ibu membawa saya ke rumah seorang dokter anak, di kawasan Dieng Kota Malang. Dokter Chandra Kusuma namanya.. Bukan hanya saat alergi, saat sakit seperti demam dan sejenisnya pun saya memeriksakan diri di sana. Saya pun menjadi "pasien langganan" beliau selama beberapa waktu.
***
Sekitar tahun 2013--18 tahun kemudian, ibu berkunjung ke rumah sekaligus tempat praktik Dokter Chandra, masih di kawasan yang sama. Tapi kali itu bukan untuk mengantar saya periksa, tentu saja. Tapi menemani paman dan bibi yang hendak memeriksakan anaknya.
Setibanya di rumah, ibu menceritai saya tentang perbincangannya dengan Dokter Chandra. Ternyata beliau punya seorang putra yang memiliki keterbatasan gerak. Jika berjalan harus dibantu dengan tongkat penyangga. Kak Aan namanya. Hebatnya, Kak Aan saat itu sudah hidup mandiri di Jakarta, punya usaha toko sembako dan desain kaos. Kak Aan juga mengelola akun Twitter yang khusus memuat kumpulan kata-kata motivasi khas-nya.
***
Tak hanya itu, beberapa saat kemudian, saya mendapatkan nomor kontak Kak Aan dari Dokter Chandra sendiri. Kami pun saling bercerita; tentang sejarah lahir, kondisi kaki, juga kendala-kendala yang dihadapi karena kondisi fisik ini. Ada satu pesan dari Kak Aan yang masih saya ingat.
"Yang membuat hidupku kuat dan tegar adalah tujuan hidupku, Dinda. Aku hanya ingin bapak ibu bahagia dan bangga karena punya anak seperti aku. Itu aja. Aku nggak butuh hal yang aneh-aneh di dunia ini, aku cuma pengin bapak ibuku bahagia, bangga, dan percaya sama anak satu yang punya banyak kekurangan. Kamu jangan takut dan jangan jadi orang yang lemah karena fisik. Kamu harus jadi orang yang kuat dan bisa lebih hebat dari orang yang lebih sempurna."
***
Tahun 2014 lalu, saya berkesempatan mengunjungi rumah Dokter Chandra. Saat itu, saya dan ibu menemani paman dan bibi yang akan memeriksakan anaknya.
Saya melangkah pelan melintasi ruang tunggu. Ada sejumlah foto anak kecil terpasang di sepanjang dinding. Kemudian, tiba giliran adik sepupu saya yang diperiksa.
Saya dan ibu ikut masuk ke ruang praktik. Ada foto keluarga Dokter Chandra bergaya ceria, terbingkai di salah satu sudut dinding. Boneka beraneka bentuk ada di mana-mana. Jangan salah. Meski usia sudah masuk kepala dua, saya masih suka boneka, hehehe.
Seisi ruangan itu seperti membuat saya kembali ke masa kecil. Karena Dokter Chandra adalah dokter spesialis anak, ruangannya pun 'bertema anak-anak', tentu saja.
***
Saya pun sejenak mengobrol dengan beliau. Tak lupa saya bercerita bahwa dulu juga menjadi pasien beliau di masa kecil. Dokter hanya mengangguk-angguk sembari tersenyum. Mungkin beliau sudah lupa-lupa ingat dengan saya, hehehe.
Tak lupa, beliau berpesan agar saya rajin olahraga, khususnya renang. Hal itu akan membantu melemaskan otot-otot kaki saya.
Rupanya, hari itu Kak Aan juga sedang di rumah. Ya, dia pulang ke Malang. Namun sayang, saya tak bisa bertemu dengannya karena saat itu dia baru sampai dari Jakarta dan masih lelah.
***
Saat kami akan pamit pulang, Dokter memberikan sebuah hadiah kecil untuk adik sepupu saya. Sebuah hiasan pensil berbentuk ikan yang lucu.
Belakangan, hiasan itu justru saya simpan dan gunakan hingga sekarang. Biarlah. Saya anggap itu hadiah dari Dokter masa kecil saya, hehehe.
***
Untuk Dokter Chandra Kusuma, selamat merayakan tanggal lahir. Semoga panjang umur dan sehat selalu.
Satu harapan saya, semoga kelak bisa bertemu lagi dengan Dokter dan Kak Aan.
Terimakasih untuk keramah-tamahan, senyum bersahabat, dan beraneka hadiah kecil yang dibingkiskan pada setiap pasien kecil; di sela diagnosis dan obat-obatan yang diberikan demi kesembuhan mereka.[]
16 Juli 2017
Adinda RD Kinasih
Nb. Sumber foto : Facebook.com
Selengkapnya tentang Kak Aan dapat dibaca di : http://dharakinasih.blogspot.co.id/2013/06/tentang-seberkas-cahaya.html?m=1
1 Komentar
Salam kenal..ada nmr kontak dokter chandra?saya rencana mau ke sana.Jika mau periksa apa harus daftar dulu atau bisa langsung datang ya?terimakasih
BalasHapus