Seperti bintang tertutup awan
Cerita kita selalu di sana
Seperti terang menuju malam
Cerita kita, satu takdir yang indah
-Sheila on7, Memori Baik
Berapa banyak teman masa kecil yang hingga kini masih membingkiskan sapa dan temu untukmu?
Dalam hidup saya, wanita ini menjadi salah satunya. Sosok sahabat masa kecil yang juga membekas di ingatan.
Namanya Hafizha, tapi saya terbiasa memanggilnya Afi. Masa SD menjadi saksi kisah unik kami semasa anak-anak.
Mulai dari sama-sama dihukum karena tidak mengerjakan PR, sama-sama menjalani remedial karena nilai yang jelek, bermain masak-masakan di taman sekolah saat jam istirahat, hingga bernyanyi duet di acara perpisahan sekolah.
Oh ya, kami juga gemar bermain rumah-rumahan di kelas saat jam istirahat atau jam kosong. Rumah-rumahan itu dibuat dari alat tulis yang disusun sedemikian rupa. Sedangkan orang-orangannya adalah mainan figurin yang kami bawa dari rumah.
Menyoal artis idola dan tontonan favorit, saya dan Afi punya banyak kesamaan.
Kami sama-sama suka nonton serial Amigos X Siempre, Putri Huan Zhu, Meteor Garden hingga ajang pencarian bakat Akademi Fantasi Indosiar.
Kami juga sama-sama menyukai Sherina, Westlife, dan Dewa 19 kala itu.
Hafizha menekuni renang sebagai olahraga favoritnya. Hal ini senada dengan sang ayah, yang juga merupakan pelatih renang legendaris di kota ini.
Selepas SD, kabar tentang Afi hanya bisa saya tilik dari kilasan cerita di linimasa. Dirinya tergabung dalam TNI AD, hingga kini bertugas sebagai protokoler di Istana Negara.
Dua hari lalu, Afi menyampaikan kabar bahwa ia telah tiba di Blitar dalam rangka peringatan 1 tahun meninggalnya sang ayah.
Tawaran bertemu yang sempat iseng saya sampaikan pun ternyata disambut baik olehnya.
Ketika ia minta rekomendasi kafe sebagai tempat kami bertemu, tentunya saya langsung memilih kedai langganan saya. Ternyata, tempat itu hanya berjarak beberapa langkah dari rumah Afi.
Pertemuan itu benar-benar terjadi selepas Maghrib, sehari yang lalu.
Saya baru saja selesai berbuka puasa, ketika dirinya muncul bersama dua gadis kecil yang imut dan lincah. Salah satu gadis kecil itu adalah Arsylia, putri semata wayangnya.
Setelah saling menyapa dan menukar jabat tangan, serta sekilas tempel pipi kanan kiri, Afi segera menuju kasir untuk memesan.
Lalu, ia mengambil tempat di hadapan saya. Cerita pun mulai terangkai dan mengalir begitu saja.
Ada ragam rasa yang menyertainya, mulai dari kaget, terharu, sedih, marah, hingga menertawai hal-hal lucu dan membincang nostalgia.
Ada sebuah momen lucu, saat kakek Afi tiba-tiba menyusul ke kedai untuk mengambil kopi pesanannya.
Beliau berjalan tertatih-tatih sendirian. Hingga kemudian masuk dan duduk di salah satu kursi di dalam kedai.
Kakek yang sudah berusia 80 tahun lebih itu menikmati kopi susu dalam gelas plastik dengan sedotan. Namun, tak lama kemudian beliau kembali ke rumahnya.
Obrolan saya dan Afi pun berakhir saat jam menunjukkan angka 9 lebih sedikit. Selepas berfoto sejenak, saya segera memesan tumpangan untuk pulang.
Afi menunggu hingga saya dijemput. Tawanya menggema pelan saat menyadari ada foto Ello yang terpasang di bagian belakang ponsel saya.
"Dulu Afgan, sekarang Mas Ello ya, Dind." Komentarnya separuh bercanda. Saya tentu menyambutnya dengan tawa.
Sore tadi, Afi telah berada di kereta yang membawanya ke Jakarta.
Ya, keberadaannya di Blitar memang hanya sesingkat itu. Maka ketika ada kesempatan bertemu tentu akan saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Tulisan ini akan saya tutup dengan sebuah paragraf yang saya ketikkan dalam DM yang saya kirim untuk Afi kemarin.
"Ngebayangin kita yang udah temenan dari kecil, tapi sampai sekarang masih belum lost contact dan bisa ketemuan, itu satu hal yang perlu disyukuri."
Terima kasih banyak Hafizha Ramadhani, untuk telah meluangkan waktu dan merangkai temu dengan saya; teman masa kecilmu ini.
Doa saya selalu tercurah untukmu dan keluarga kecilmu agar tetap dilimpahi banyak berkah dari Allah, serta dilingkupi kebahagiaan dan kesehatan.
Dan untuk Ayahmu, kini raganya memang sudah tak ada. Tapi saya yakin beliau tetap abadi lewat rangkai kenangan dan doa yang akan selalu dipanjatkan setiap hari.
Sekali lagi terima kasih untuk semua memori baik menjelang Idul Fitri ini. Sampai bertemu lagi ya![]
0 Komentar